Suliki - Kurang lebih 3 minggu musim kemarau telah berlangsung, terhitung sejak awal bulan ini, hujan pun belum juga turun hingga kini. Seperti biasanya dari tahun ke tahun apabila musim kemarau tiba berarti harus waspada dan rentan terjadi kebakaran lahan.
Mengapa kita harus waspada ketika musim kemarau terjadi? Sudah pasti, saat kemarau tiba lebih khusus warga akan menerima dampak langsung dan tidak langsung. Tidak bisa disangkal, ketika kemarau tiba banyak persoalan akan terjadi tidak terkecuali kebakaran hutan dan lahan. Selain juga risiko atau berdampak kepada kesehatan tubuh manusia.
kejadian yang terjadi di wilayah Kecamatan Suliki, setidaknya telah terjadi kebakaran di beberapa titik selama beberapa minggu ini, seperti di Nagari Tanjuang Bungo, Nagari Suliki, dan nagari Kurai, si jago merah telah melahap beberapa lahan pertanian.
Tidak untuk saling menyalahkan satu dengan yang lainnya, akan tetapi biasanya apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan juga akan memicu terjadinya kabut asap. Hal lainnya ketika terjadi kemarau yang berkepanjangan maka akan siap-siap berhadapan dengan persoalan seperti kekurangan air bersih karena ancaman kekeringan siap mendera dan tentunya juga dampak lainnya akan terjadi.
Berdasarkan pantauan Camat Suliki Ali Sabri, S.Sos, bersama petugas Damkar Kab.Lima Puluh Kota saat meninjau lokasi kebakaran di jorong Jariangau Nagari Suliki pada Senin malam 28/3/2022, Kebakaran terjadi akibat Musim Kemarau yang telah berlangsung selama 3 minggu ini.
Dalam menghadapi musim kemarau seperti ini, Camat Suliki menyampaikan kita yang berada di sekitar wilayah yang berbatasan langsung dengan hutan, harus selalu waspada. Waspada untuk tidak membakar sampah sembarangan di area permukiman/area yang berdekatan dengan hutan, atau bagi pengendara jangan membuang puntung rokok sembarangan di jalan yang berdekatan dengan area hutan.
Tidak kalah pentingnya juga agar tidak membakar lahan ketika musim kemarau. Jika pun itu untuk perladangan, mesti harus dijaga agar api tidak menjalar/menyebar ke wilayah lainnya. Demikian juga halnya untuk tidak membakar di area perkebunan yang berskala besar.
Feedback